JAKARTA - Zahid Azmi Ibrahim dikenal sebagai mahasiswa sekaligus pekerja part time, konten kreator yang mengelola YouTube Channel serta podcast, dan lainnya.
Zahid Azmi Ibrahim kerap mendapatkan pertanyaan dari subscribers-nya tentang bagaimana cara dirinya menggabungkan atau menyatukan berbagai macam hobi, ketertarikan, dan proyek-proyek pembelajaran di dalamnya, terutama terkait manajemen waktu.
Untuk saat ini, beberapa project terbesar yang sedang dijalani oleh Zahid antara lain belajar 5 + 1 bahasa tambahan, persiapan lari marathon 42,195 Km, mengelola sosial media, serta kerja part time.
“Bagaimana aku bisa coba menyempitkan hal-hal itu dalam kehidupan dan keseharianku? Kuncinya di sini adalah untuk mencari pocket-pocket waktu alias celah-celah waktu di mana kita bisa memasukkan apapun itu yang ingin kita pelajari atau ingin kita lakukan. Salah satu cara lainnya adalah menggabungkan aktivitas yang sudah kita lakukan sekarang dengan aktivitas yang kita aspirasikan,” ujar Zahid.
 BACA JUGA:
1. Manfaatkan jeda-jeda pendek di antara aktivitas yang sudah kita lakukan
Misalnya membaca buku ketika sedang dalam perjalanan menuju kampus. Di dalam keseharian yang relatif sibuk, kita harus mengisi pocket-pocket atau celah-celah waktu seperti ini dengan intensional atau secara aktif.
Follow Berita Okezone di Google News
2. Gabungkan aktivitas biasa dengan aspirasi
Jika sedang tidak memiliki pocket waktu atau celah waktu yang bisa dimanfaatkan untuk diisi dengan proyek-proyek pembelajaran, lakukanlah aktivitas yang pergerakannya otomatis atau tidak membutuhkan daya pikir yang tinggi seperti mencuci piring sambil mendengarkan podcast yang berisi materi pembelajaran.
Â
3. Kurangi friksi atau gaya gesek atau gaya hambat
Kita bisa mengurangi friksi atau gaya gesek maupun yang menghambat, yang menyebabkan kita membutuhkan energi atau semangat lebih besar untuk mulai mengerjakan sesuatu
Memperkecil atau memperbesar gaya gesek dapat membantu kita untuk memperbesar peluang kita untuk sukses di proyek pembelajaran yang sedang dihadapi.
4. Lakukan dengan pendekatan eksperimen
Dengan mengadopsi pendekatan eksperimen terhadap proyek-proyek yang ada dalam kehidupan kita, yang pertama akan menurunkan threshold memulainya.
Dari yang sebelumnya terasa terlalu besar dan membuat kita takut gagal, kemudian karena kita mengadopsinya menjadi eksperimen yang mana gagal atau tidaknya tidak memiliki pengaruh, maka yang terpenting adalah mengetahui cocok atau tidaknya hal tersebut untuk kita, dan apakah hal tersebut cukup bermakna untuk dilakukan dalam waktu jangka panjang.
5. Hilangkan proyek pembelajaran yang tidak sesuai
Apabila kita sudah memulai proyek tapi ternyata tidak cocok, tidak masalah bagi kita untuk berhenti sementara untuk kemudian dimulai kembali di waktu yang lain.
Buat yang penasaran dengan penjelasan lebih detailnya, langsung aja cek videonya hanya di YouTube Channel Zahid Ibrahim, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis vklogger.com tidak terlibat dalam materi konten ini.