Share

Klarifikasi Isu Uang Pangkal, Rektor dan Wakil Rektor UGM Lakukan Dialog dengan Mahasiswa

Tim Okezone, Okezone · Selasa 14 Maret 2023 09:22 WIB
https: img.vklogger.com content 2023 03 14 65 2780673 klarifikasi-isu-uang-pangkal-rektor-dan-wakil-rektor-ugm-lakukan-dialog-dengan-mahasiswa-jxSOEwkwTo.jpeg Rektor dan Wakil Rektor UGM berdialoh dengan mahasiswa untuk klarifikasi isu uang pangkal/Dok. UGM

YOGYAKARTA - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Ova Emilia, memberikan klarifikasi terkait isu biaya selain UKT yang direncanakan akan mulai diterapkan pada penerimaan mahasiswa baru ajaran 2023/2024 berupa Sumbangan Solidaritas Pendidikan Unggul (SSPU).

Dikutip dari laman resmi UGM, klarifikasi itu dilakukan Rektor bersama lima Wakil Rektornya dengan berdialog bersama mahasiswanya yang menyelenggarakan aksi di halaman Balairung UGM, Senin (13/3/2023).

“Keliru kalau itu untuk semua. Sumbangan ada di mereka yang masuk dalam jalur Ujian Mandiri, dan satu lagi dia harus termasuk dalam orang yang mampu. Kira-kira dari total student body adalah 4,8 persen dari total mahasiswa, itu sudah kita lihat data simulasi dari yang tahun-tahun sebelumnya,” terang Rektor UGM, Profesor Ova Emilia.

Ova Emilia menegaskan bahwa keberpihakan UGM kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan kemampuan ekonomi lemah dengan memberikan kesempatan kepada mereka memperoleh pendidikan terbaik di UGM melalui skema pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan juga menyediakan berbagai jenis beasiswa.

“Kita semua concern dengan apa yang menjadi pemikiran atau kekhawatiran adik-adik. Di dalam konsepnya kita ingin berkeadilan, orang yang kurang tentunya harus kita bantu, jangan sampai ada kata-kata orang bisa DO gara-gara tidak punya uang,” tegasnya.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Profesor Supriyadi menjelaskan bahwa UGM akan menerapkan skema UKT Pendidikan Unggul untuk mahasiswa baru dari keluarga yang mampu secara ekonomi.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara kelompok mahasiswa lainnya akan menerima UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi dengan besaran subsidi sebesar 25%, 50%, 75%, hingga 100%.

“Kalau selama ini kita mengenal ada delapan level UKT, mulai dari level 1 dan level 2 ditetapkan oleh pemerintah sebesar 500 ribu per semester dan 1 juta per semester. Dua kelompok ini nanti kami satukan kita berikan subsidi 100 persen, tidak lagi 500 ribu atau 1 juta tapi nol rupiah. Jadi mahasiswa yang nanti masuk subsidi 100 persen tidak perlu membayar uang kuliah,” terangnya.

Penetapan UKT Pendidikan Unggul UGM dan UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi UGM didasarkan pada kemampuan ekonomi kedua orang tua atau penanggung jawab biaya pendidikan mahasiswa.

Kemampuan ekonomi dievaluasi berdasarkan dokumen-dokumen yang diunggah oleh calon mahasiswa setelah dinyatakan diterima dan melakukan pendaftaran ulang. Skema ini, menurut Supriyadi, lebih berkeadilan bagi para calon mahasiswa baru.

“Selain itu tentunya program beasiswa lain masih kami kawal agar kami dapat memberikan berbagai tambahan keringanan kepada mahasiswa. Baik melalui program kerja sama dengan mitra, alokasi RKAT untuk kebutuhan beasiswa, maupun program beasiswa dari pemerintah akan selalu kami fasilitasi agar para mahasiswa nanti bisa dengan nyaman mengikuti perkuliahan di UGM,” imbuhnya.

Mekanisme dan kriteria yang akan digunakan sebagai dasar penentuan kelompok UKT bagi calon mahasiswa baru sedang diselesaikan dan langkah-langkahnya akan melibatkan perwakilan dari mahasiswa. https://edukasi.okezone.com//read/2023/03/14/65/2780673/klarifikasi-isu-uang-pangkal-rektor-dan-wakil-rektor-ugm-lakukan-dialog-dengan-mahasiswa?page=1 terkait Uang Kuliah Tunggal 2023 sendiri telah dirilis, dan dapat diakses pada laman um.ugm.ac.id.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis vklogger.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini